ChiaNoona

Tanpa disadari tanggal 3 November 2012 sebuah pernyataan keluar dari seorang perempuan. Hal itu membuat saya kaget. Dengan suara lirih ia mengatakan hal yang ingin saya ketahui, seteah saya tau bagaimana saya? Tentu rasanya ingin memuntahkan air mata. 'He, ini tempat umum, bisakah kmau menahannya'. Hal yang membuat ingin memuntahkan air mata bukan hanya pernyataan lirih itu... Juga, penglihatan saya yang kabur namun menjelaskan semuanya. Menjelaskan betapa saya masih tersakiti. Seharuysnya hal ini sudah tidak terjadi, dan sebaiknya saya tidak datang bukan...? Tidak, bukan, saya harus datang karena saya memang harus datang dan melih

falling down.... and the tears falling down... like rain on my window.... cold like the rain drop.... Wishing...... Falling... Hope..... Like the rain now.... it's raining...like my heart, eyes just falling the tears by a sunny day turning into rainny day like my heart...turning into deep illness... until the rain stop that never changing anything... your heart, my illness, my tears, her pain, dispointed and life.... like rain.....come n go....

He didn't know what he did... (Mr. You know who..) Hari ini hujan akankah datang lagi? Seperti kemarin dan kemarinnya. Saya benar- benar mencintai hujan. Hujan yang saya cintai ini membawa beberapa memmori manis SMA. dan membawa memori sedih juga. Bagaimana pun juga, hujan telah menemani saya saat masa-masa saya terjatuh. ia menghujani saya dengan air hujan agar airmata juga kesedihan saya terhapus dan terbawa. Ya hujan seperti itu menghapus kesedihan. Kamu saya harap kamu memang seperti itu. Kamu bilang, Jika kita tidak bisa menjadi pensil bagi seseorang maka kita harus menjadi penghapus bagi orang lain. saya ingin hal itu. Hanya saja kam